BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Disentri merupakan tipe diare yang berbahaya
dan sering kali menyebabkan kematian dibandingkan dengan tipe diare akut yang
lain. Penyakit ini dapat disebabkan oleh bakteri (disentri basiler) dan amoeba
(disentri amoeba).
Di Amerika serikat, insiden diseentri amoeba mencapai 1-5 % sedangkan
disentri basiler dilaporkan kurang dari 500.000kasus tiap tahunnya. Sedangkan
kejadian disentri amoeba di Indonesia sampai saat ini masih belum ada, akan
tetapi untuk disentri basiler dilaporkan 5% dari 3848 orang penderita diare
berat menderita disentri basiler.
Di dunia sekurangnya 200 juta kasusdan 650.000 kematian terjadi akibat
disentri basiler pada anak-anak dibawah usia 5 tahun. Kebanyakan kuman penyebab
disentri basiler ditemukan di Negara berkembang dengan kesehatan lingkungan
yang masih kurang. Disentri amoeba hampir menyebar di seluruh dunia terutama di
Negara yang berkembang yang berada didaerah tropis. Hal ini dikarenakan faktor
kepadatan penduduk, hygiene individu, sanitasi lingkungan dan keadaan sosial
ekonomi serta cultural yang menunjang. Penyakit ini biasa menyerang anak dengan
usia lebih dari 5 tahun. Spesies Entamoeba
menyerang 10% populasi di dunia. Prevalensi yang tinggi mencapai 50% di Asia,
Afrika, dan Amerika selatan. Sedangkan pada Shigella
di Amerika serikat menyerang 150.000 kasus dan di Negara-negara yang berkembang
Shigella flexeneri dan S. dysentriae menyebabkan
600.000 kematian per tahun.
WHO menyebutkan bahwa sekitar 15 persen dari seluruh kejadian diare pada anak di
bawah usia 5 tahun adalah disentri. Adapun hasil survei evaluasi di Indonesia
pada tahun 1989-1990 juga menunjukkan angka kejadian yang sama. Disentri
menjadi penyebab panting pada kesehatan dan kematian yang dikaitkan dengan
diare.
Liputan6.com, Krasnodar: Lebih dari 700 warga Kota
Kropotkin, wilayah Krasnodar, Rusia Selatan, dirawat di rumah sakit karena
wabah disentri yang menyerang kota tersebut, baru-baru ini. Dugaan sementara,
wabah disentri disebabkan produk susu buatan pabrik setempat yang
terkontaminasi. Media massa Rusia melaporkan, dugaan itu diperkuat dengan
keterangan para korban yang mengaku mereka terserang disentri setelah
mengonsumsi susu produk buatan pabrik tersebut.
Menyusul insiden itu, pemerintah setempat langsung
menutup pabrik susu dan menarik seluruh produknya dari pasaran. Kendati
demikian, Pemerintah Daerah Kropotkin mengaku belum yakin bahwa pabrik tersebut
bersalah. Sebab, pabrik itu menjual produk di 60 wilayah Rusia. Sedangkan kasus
disentri hanya terjadi di tiga wilayah saja. Apalagi penelitian laboratorium
terhadap produk itu tak menemukan adanya kandungan bakteri penyebab
disentri.(DEN/Pin)
B.
Rumusan
Masalah
a. Apa
pengertian penyakit disentri?
b. Apa
penyebabnya?
c. Bagaimana
pengobatannya?
d. Apa
gejalanya?
C.
Tujuan
Penulisan
Makalah ini ditulis dengan tujuan untuk mengetahui
penyakit disentri dan peranannya, serta bakteri apa yang berperan dalam
penyakit tersebut, agar kita dapat mengetahui penyebab dan bagaimana
penularannya jika menular dan agar dapat lebih berhati-hati terhadap penyakit
tersebut dan selalu menjaga kebersihan.
BAB
II
LANDASAN
TEORI
A.
Kesehatan
Secara Umum
Kesehatan adalah keadaan sejahtera dari badan, jiwa,
dan sosial yang memungkinkan setiap orang hidup produktif secara sosial dan
ekonomis. Pemeliharaan kesehatan adalah upaya penaggulangan dan pencegahan
gangguan kesehatan yang memerlukan pemeriksaan, pengobatan dan/atau perawatan
termasuk kehamilan dan persalinan. Pendidikan kesehatan adalah proses membantu
sesorang, dengan bertindak secara sendiri-sendiri ataupun
secara kolektif, untuk membuat keputusan berdasarkan pengetahuan mengenai
hal-hal yang memengaruhi kesehatan pribadinya dan orang lain.
Definisi yang bahkan lebih sederhana diajukan oleh Larry Green dan para
koleganya yang menulis bahwa pendidikan kesehatan
adalah kombinasi pengalaman belajar yang dirancang untuk mempermudah
adaptasi sukarela terhadap perilaku yang kondusif bagi kesehatan. Data terakhir
menunjukkan bahwa saat ini lebih dari 80 persen rakyat Indonesia tidak mampu
mendapat jaminan kesehatan dari lembaga atau perusahaan di bidang pemeliharaan
kesehatan, seperti Akses, Taspen, dan Jamsostek. Golongan masyarakat yang
dianggap 'teranaktirikan' dalam hal jaminan kesehatan adalah mereka dari
golongan masyarakat kecil dan pedagang. Dalam pelayanan kesehatan, masalah ini
menjadi lebih pelik, berhubung dalam manajemen pelayanan kesehatan tidak saja
terkait beberapa kelompok manusia,tetapijuga sifat yang khusus dari pelayanan
kesehatan itu sendiri.
Kesehatan adalah
kondisi umum dari seseorang dalam semua aspek. Ini juga merupakan tingkat
fungsional dan / atau efisiensi metabolisme organisme, sering secara implisit
manusia. Pada saat berdirinya Organisasi Kesehatan Dunia (WHO), pada tahun 1948, kesehatan didefinisikan sebagai "keadaan lengkap fisik,
mental, dan kesejahteraan sosial dan bukan hanya ketiadaan penyakit atau
kelemahan." Hanya segelintir publikasi telah difokuskan secara khusus pada
definisi kesehatan dan evolusi
dalam 6 dekade pertama. Beberapa dari mereka menyoroti kurangnya nilai
operasional dan masalah diciptakan dengan menggunakan kata
"lengkap." Lain menyatakan definisi, yang belum diubah sejak
1948, "hanyayangburuk."
Pada 1986, WHO, dalam Piagam Ottawa untuk Promosi Kesehatan, mengatakan bahwa kesehatan adalah "sumber daya bagi kehidupan sehari-hari,
bukan tujuan dari kehidupan. Kesehatan
adalah konsep yang positif menekankan sumber daya sosial dan pribadi, serta
kemampuan fisik." Klasifikasi sistem seperti WHO Keluarga Klasifikasi
Internasional (WHO-FIC), yang terdiri dari Klasifikasi Internasional Berfungsi,
cacat, dan Kesehatan (ICF) dan
Klasifikasi Internasional Penyakit (ICD) juga menentukan kesehatan.
Secara keseluruhan kesehatan
dicapai melalui kombinasi dari fisik, mental, dan kesejahteraan sosial, yang,
bersama-sama sering disebut sebagai "Segitiga Kesehatan". Kesehatan adalah keadaan sejahtera
dari badan, jiwa, dan sosial yang memungkinkan setiap orang
hidup produktif secara sosial dan ekonomis. Pemeliharaan kesehatan adalah
upaya penaggulangan dan pencegahan gangguan kesehatan yang memerlukan
pemeriksaan, pengobatan dan/atau perawatan termasuk kehamilan dan persalinan.
Pendidikan kesehatan adalah proses membantu sesorang, dengan bertindak
secara sendiri-sendiri ataupun secara kolektif, untuk membuat keputusan
berdasarkan pengetahuan mengenai hal-hal yang memengaruhi kesehatan pribadinya
dan orang lain.
Definisi yang bahkan
lebih sederhana diajukan oleh Larry Green dan para koleganya yang menulis bahwa pendidikan
kesehatan adalah kombinasi pengalaman
belajar yang dirancang untuk mempermudah adaptasisukarela terhadap perilaku yang kondusif bagi kesehatan. Data terakhir menunjukkan bahwa saat ini
lebih dari 80 persen rakyat Indonesia tidak mampu mendapat jaminan kesehatan
dari lembaga atau perusahaan di bidang
pemeliharaan kesehatan, seperti Akses, Taspen, dan Jamsostek. Golongan
masyarakat yang dianggap 'teranaktirikan' dalam hal jaminan kesehatan adalah
mereka dari golongan masyarakat kecil dan pedagang. Dalam
pelayanan kesehatan, masalah ini menjadi lebih pelik, berhubung dalam manajemen pelayanan
kesehatan tidak saja terkait beberapa kelompok manusia, tetapi juga sifat yang
khusus dari pelayanan kesehatan itu sendiri.
B. Konsep Sehat dan Sakit
a.
definisi sehat (who) 1947
sehat :
Suatu keadaan yang sempurna baik fisik, mental dan sosial tidak hanya bebas
dari penyakit atau kelemhan.
Mengandung 3
karakteristik :
1.
Merefleksikan perhatian pada individu sebagai manusia.
2.
Memandang sehat dalam konteks lingkungan internal dan
ektersnal.
3.
Sehat diartikan sebagai hidup yang kreatif dan
produktif.
Sehat bukan merupakan suatu kondisitetapai merupakan penyesesuaian, bukan
merupakan suatu keadaan tapi merupakan ptoses. Proses disini adalah adaptasi
individu yang tidak hanya terhadap fisik mereka tetapai terhadap lingkungan
sosialnya.
Sehat : Perwujudan individu yang diperoleh melalui kepuasan dalam
berhubungan dengan orang lain (Aktualisasi).
Perilaku yang sesuai dengan tujuan, perawatan diri yang kompeten sedangkan
penyesesuaian diperlukan untuk mempertahankanstabilitas dan integritas
struktural.
Sehat : Fungsi efektif dari sumber-sumber perawatan diri (self care Resouces) yang menjamin tindakanuntuk perawatan diri ( self care Aktions) secara adekual.
Self care Resoureces : encangkup pengetahuan, keterampilan dan sikap.
Sehat : Fungsi efektif dari sumber-sumber perawatan diri (self care Resouces) yang menjamin tindakanuntuk perawatan diri ( self care Aktions) secara adekual.
Self care Resoureces : encangkup pengetahuan, keterampilan dan sikap.
Self care Aktions : Perilaku yang sesuai dengan tujuan diperlukan untuk
memperoleh, mempertahan kan dan menigkatkanfungsi psicososial da piritual.
b.
Definisi sehat menurut perseorangan
Pengertian sehat menurut
perseorangan dan gambaran seseorang tentang sehat sangat bervariasi. Faktor
yang mempengaruhi diri seseorang tentang sakit :
1.
Status Pekembangan.
Kemampuan mengerti tentang keadaan sehat dan kemampuan merespon terhadap
perubahandalam kesehatan dikatakan dengan usia. Contoh : Bayi dapat merasakan
sakit, tetapi tidak dapat mengungkapkan dan mengatasi.
Pengetahuan perawat tentang status perkembangan individu memudahkan untuk melaksanakan pengkajian terhadap individu dan membantu mengatisipasi perilaku-perilku selanjutnya.
Pengetahuan perawat tentang status perkembangan individu memudahkan untuk melaksanakan pengkajian terhadap individu dan membantu mengatisipasi perilaku-perilku selanjutnya.
2.
Pengaruh sosial dan kultural Masing-masing kultur punya
pandangan tentang sehat dan diturunhan dari orang tua keanak-anak.
Contoh : - Cina : sehat adalah keseimbangan antara Yin
dan yang.
- Sosok (ekonomi rendah) flu suatu yang biasa, merasa sehat.
- Sosok (ekonomi rendah) flu suatu yang biasa, merasa sehat.
3.
Pengalaman masa lalu, Seseoran dapat mempertimbangkan
adanya rasa nyeri / sakit disfungsi (tidak berfungsi) membantu menentukan
definisi seorang tentang sehat.
4.
Harapan sesorang tentang dirinya. Seseorang
mengharapkan dapat berfungsi pada tingkat yang tinggi baik fisik maupun
psikososialnya jika mereka sehat.
Faktor lain yang berhubungan dengan diri sendiri.
Faktor lain yang berhubungan dengan diri sendiri.
a)
Bagaimana individu menerima dirinya dengan baik /
secara utuh.
b)
Self Esleem (harga diri), Body Image (gambaran diri),
kebutuhan, peran dan kemampuan.
c.
definisi sakit
yaitu
defiasi / penyimpangan dari status sehat. Pemons (1972) Sakit : gangguan dalam
fungsi normal individu sebagai tatalitas termasuk keadaan organisme sebagai
siste biologis dan penyesuaian sosialnya. Bauman (1965)
Seseoang menggunakan3 kriteria untuk menentukan apakah mereka sakit :
Seseoang menggunakan3 kriteria untuk menentukan apakah mereka sakit :
1.
Adanya gejala : Naiknya temperatur, nyeri.
2.
Persepsi tentang bagaimana mereka merasakan : baik,
buruk, sakit.
3.
Kemampuan untuk melaksanakan aktivitas sehari-hari :
bekerja , sekolah.
Penyakit adalah istilah medis yang digambarkansebagai
gangguan dalam fungsi tubuh yang menghasilkan berkuranya kapasitas. Hubungan
antara sehat, sakit dan penyakit pada dasarnya merupakan keadaan sehat dan
sakit.
a.
Hasil interaksi seseorang dengan lingkungan.
b.
sebagai manifetasi keberhasilan / kegagalan dalam
beradaptasi dengan lingkungan.
c.
Gangguan Kesehatan.
Faktor-fktor
yang mempengaruhi tingkah laku sehat.
Sehat sakit berada pada sesuatu dimana setiap orang bergerak sepanjang kehidupannya.
Sehat sakit berada pada sesuatu dimana setiap orang bergerak sepanjang kehidupannya.
1.
Suatu skala ukur secara relatif dalam mengukur ke
dalam sehat / kesehatan seseorang.
2.
kedudukannya : dinamis, dan bersifat individual.
3.
Jarak dalam skala ukur : keadaan sehat secara optimal
pada satu titik dan kemauan pada titik yang lain.
Tahapan sakit menurut Suchman terbagi menjadi 5 tahap yaitu :
a)
Tahap Transisi : individu percaya bahwa ada kelainan
dalam tubuh ; merasa dirinya tidak sehat / merasa timbulnya berbagai gejala
merasa adanya bahaya. Mempunyai 3 aspek :
1.
secara fisik : nyeri, panas tinggi.
2.
Kognitif : interprestasi terhadap gejala.
3.
Respons emosi terhadap ketakutan / kecamasan.
Konsultasi
dengan orang terdekat : gejala perasaan, kadang-kadang mencoba pengobatan
dirumah.
b)
Tahap asumsi terhadap peran sakit (sick Rok).
Penerimaan terhadap sakit. Individu
mencari kepastian sakitnya dari keluarga atau teman : menghasilkan peran sakit.
Mencari pertolongan dari
profesi kesehatan yang lain mengobati sendiri, mengikuti nasehat teman /
keluarga.Akhir dari tahap ini dapat ditentukan bahwa gejala telah berubah dan
merasa lebih buruk. Individu masih mencari penegasan dari keluarga tentang
sakitnya. Rencana pengobatan dipenuhi / dipengaruhi oleh pengetahuan dan
pengalaman.
c)
Tahap kontak dengan pelayanan kesehatan
1.
Individu yang sakit : meminta nasehat dari profesi
kesehatan atas inisiatif sendiri.
2.
3 tipe informasi :
a. Validasi
keadaan sakit.
b. Penjelasan
tentang gejala yang tidak dimengerti.
c.
Keyakinan bahwa mereka akan baik.
d). Tahap ketergantungan
e). Tahap
Penyembuhan
Definisi
WHO tentang sehat mempunyai karakteristik berikut yang dapat meningkatkan
konsep sehat yang positif (Edelman dan Mandle. 1994) :
1. Memperhatikan individu sebagai sebuah sistem yang menyeluruh.
2. Memandang sehat dengan mengidentifikasi lingkungan internal dan eksternal.
3. Penghargaan terhadap pentingnya peran individu dalam hidup.
1. Memperhatikan individu sebagai sebuah sistem yang menyeluruh.
2. Memandang sehat dengan mengidentifikasi lingkungan internal dan eksternal.
3. Penghargaan terhadap pentingnya peran individu dalam hidup.
d. Sehat
menurut depkes RI
Konsep sehat
dan sakit sesungguhnya tidak terlalu mutlak dan universal karena ada faktor
-faktor lain di luar kenyataan klinis yang mempengaruhinya terutama faktor
sosial budaya. Kedua pengertian saling mempengaruhi dan pengertian yang satu
hanya dapat dipahami dalam konteks pengertian yang lain. Banyak ahli filsafat,
biologi, antropologi, sosiologi, kedokteran, dan lain-lain bidang ilmu
pengetahuan telah mencoba memberikan pengertian tentang konsep sehat dan sakit
ditinjau dari masing-masing disiplin ilmu. Masalah sehat dan sakit merupakan
proses yang berkaitan dengan kemampuan atau ketidakmampuan manusia beradap
-tasi dengan lingkungan baik secara biologis, psikologis maupun sosio budaya.
UU.No.23,1992 tentang Kesehatan menyatakan bahwa Kesehatan adalah keadaan
sejahtera dari badan, jiwa dan sosial yang memungkinkan hidup produktif secara
sosial dan ekonomi. Dalam pengertian ini maka kesehatan harus dilihat sebagai
satu kesatuan yang utuh terdiri dari unsur –unsur fisik, mental dan sosial dan
di dalamnya kesehatan jiwa merupakan bagian integral kesehatan. Definisi sakit:
seseorang dikatakan sakit apabila ia menderita penyakit menahun (kronis), atau
gangguan kesehatan lain yang menyebabkan aktivitas kerja/kegiatannya terganggu.
Walaupun seseorang sakit (istilah sehari -hari) seperti masuk angin, pilek,
tetapi bila ia tidak terganggu untuk melaksanakan kegiatannya, maka ia di
anggap tidak sakit.
C.
Teori
tentang Penyakit Disentri
Disentri adalah terjadinya radang pada usus khususnya pada bagian usus
besar yang menyebabkan terjadi diare parah dimana tinja menjadi lendir dan
bercampur dengan darah. Pasien biasanya mengalami gejala ringan sampai berat
seperti nyeri dan kram pada perut. Di beberapa kasus, jika penyakit ini tidak
diobati dan ditangani secara cepat, dapat mengancam nyawa karena pasien akan
kehilangan cairan dengan cepat.
Disentri Amoeba (amoebiasis)
disebabkan oleh parasit protozoa yang dikenal dengan nama Entamoeba
histolytica. Amuba bisa eksis untuk jangka waktu yang lama di usus besar
(kolon). Pada sebagian besar kasus, amoebiasis tidak menimbulkan gejala (hanya
sekitar 10% dari individu yang terinfeksi). Hal ini jarang kecuali di zona
tropis dunia, di mana penyakit ini sangat lazim. Orang dapat terinfeksi setelah
menelan kotoran yang mengandung parasit kemudian di ekskresikan seseorang.
Orang-orang
berisiko tinggi tertular parasit melalui makanan dan air jika terkontaminasi
atau tercemar oleh limbah. Parasit juga dapat masuk melalui mulut ketika tangan
di cuci dalam air yang terkontaminasi. Jika orang mengabaikan untuk mencuci
dengan benar sebelum menyiapkan makanan, makanan dapat terkontaminasi.
Buah-buahan dan sayuran bisa terkontaminasi jika dicuci dalam air tercemar atau
ditanam di tanah yang telah dipupuk oleh limbah manusia.
BAB III
PEMBAHASAN
A. Pengertian Disentri
Disentriberasaldaribahasayunani, yaitudys (=gangguan)
danenteron (=usus), yang berartiradangusus yang menimbulkangejalameluas,
tinjalendirbercampurdarah.
Disentri merupakan peradangan pada usus besar yang ditandai dengan sakit perut dan buang air besar yang encer secara terus menerus (diare) yang bercampur lendir dan darah.
Disentri merupakan peradangan pada usus besar yang ditandai dengan sakit perut dan buang air besar yang encer secara terus menerus (diare) yang bercampur lendir dan darah.
Disentri
merupakan suatu infeksi yang menimbulkan luka yang menyebabkan tukak terbatas
di colon yang ditandai dengan gejala khas yang disebut sebagai sindroma
disentri, yakni :
1.
Sakit
di perut yang sering disertai dengan tenesmus,
2. Berak-berak,
dan
3. Tinja
mengandung darah dan lendir.
Adanya
darah dan lekosit dalam tinja merupakan suatu bukti bahwa kuman penyebab
disentri tersebut menembus dinding kolon dan bersarang di bawahnya. Penyakit
ini seringkali terjadi karena kebersihan tidak terjaga,baik karena kebersihan
diri atau individu maupun kebersihan masyarakat dan lingkungan.
Bakteri
penyebab disentri antara lain kontak dengan bakteri Shigella dan beberapa
jenis Escherichia coli (E. coli). Penyebab lain bakteri yang kurang umum dari
diare berdarah termasuk infeksi Salmonella dan Campylobacter. Untuk jenis
penyakit disentri amoeba
disebabkan oleh parasit Entamoeba histolytica
Mikroorganisme
penyebab disentri baik itu berupa bakteri maupun parasit menyebar dari orang ke
orang. Hal yang sering terjadi penderita menularkan anggota keluarga untuk
menyebarkannya ke seluruh anggota keluarga yang lainnya. Infeksi oleh
mikroorganisme penyebab disentri ini dapat bertahan dan menyebar untuk sekitar
empat minggu.
Disentri
juga dapat menyebar melalui makanan yang terkontaminasi. Negara miskin yang
memiliki sistem sanitasi yang tidak memadai menunjukkan angka yang tinggi untuk
kejadian kasus penyakit disentri. Frekuensi setiap patogen penyebab penyakit
disentri bervariasi di berbagai wilayah dunia. Sebagai contoh, Shigellosis yang
paling umum di Amerika Latin sementara Campylobacter adalah bakteri yang
dominan di Asia Tenggara. Disentri jarang disebabkan oleh iritasi kimia atau
oleh cacing usus.
B. Jenis
Disentri
Menurut WHO, badan kesehatan dunia,
disentri terbagi atas dua tipe atau jenis, yaitu
1.
Disentri Basiler
Penyakit ini disebabkan oleh bakteri
Shigella yang biasanya terjadi di kawasan Eropa Utara dan Amerika
Serikat atau wilayah non tropis.
2.
Disentri Amoeba
Disebabkan oleh amoeba jenis Entamoeba
histolytica yang biasa terjadi di negara tropis termasuk Indonesia.
Who
memperkirakan terdapat 120 juta kasus disentri akut jenis Basiler di seluruh
dunia yang umumnya terjadi pada anak-anak balita (dibawah usia 5 tahun) di
negara berkembang. Diperkirakan 11 juta orang meninggal akibat wabah penyakit
ini dan 60 % diantaranya adalah anak-anak.
C. Gejala dan
Tanda Penyakit Disentri
Di negara
maju, gejala dan tanda-tanda penyakit disentri cenderung lebih ringan dibanding
negara sedang berkembang khususnya yang beriklim tropis. Gejala ringan meliputi
sakit perut ringan dan sering buang air besar karena terjadi diare. Gejala ini
biasanya terlihat dari 1 sampai 3 hari ketika pasien terinfeksi (dinamakan masa
inkubasi). Pada umumnya, pasien akan sembuh total dalam 1 minggu namun semuanya
tergantung pada frekuensi diare dan penyebab terjadinya tinja berlendir dan
mengandung darah.
Pada kasus
khusus, pasien disentri juga mengalami intoleransi laktosa dimana enzim lactase
untuk mencerna laktosa sedikit atau kurang banyak diproduksi oleh tubuh selama
beberapa tahun. Pada umumnya, gejala-gejala disentri adalah
a.
Sakit dan nyeri pada bagian perut
b.
Demam dan tubuh menggigil
c.
Mual dan muntah-muntah
d.
Diare dengan tinja berlendir bercampur dengan darah
e.
Nyeri ketika duduk dan buang air besar
f.
Lemah, letih, lesu dan mengalami sembelit
Amoeba dapat
memasuki dinding usus dan menyebar ke aliran darah sehingaa organ lain
terinfeksi yang menyebabkan terjadi diare berdarah. Amoeba ini akan terus hidup
dalam tubuh manusia sampai gejala-gejala disentri menghilang. Komplikasi yang
dapat ditimbulkan disentri adalah dehidrasi dan gangguan pada hati.
D.
Pencegahan
Banyak cara
dalam penularan parasit ini, tetapi tentunya banyak pula cara menanggulanginya:
1.
Memperhatikan
kebersihan suplai air minum, bila perlu lakukan desinfeksi. Hal yang perlu
diperhatikan adalah jarak jamban dan sumur.
2.
Menjaga
kebersihan perorangan (personal sanitation) misalnya pada penyajian makanan dan
kebersihan lingkungan.
3.
Menghindari
penggunaan pupuk tinja untuk tanaman.
4.
Hal-hal
lain yang berhubungan dengan fecal-borne infection.
E. Pengobatan
a. Terapi Rehidrasi
Terapi ini dilakukan dengan menggunakan pengobatan melalui oral atau mulut
dimana pasien akan disuruh meminum cairan tertentu untuk mengganti cairan yang
hilang di tubuh akibat diare dan muntah-muntah. Jika kondisi berlanjut, maka
akan dilakukan segera infus sebagai metode efektif mengganti cairan tubuh.
a.
Paramomisin
b.
Metronidazol
c.
Iodokuinal
d.
Diloksanida
BAB IV
PENUTUP
A. KESIMPULAN
Disentri
merupakan peradangan pada usus besar yang ditandai dengan sakit perut dan buang
air besar yang encer secara terus menerus (diare) yang bercampur lendir dan
darah.
Disentri merupakan suatu infeksi
yang menimbulkan luka yang menyebabkan tukak terbatas di colon yang ditandai
dengan gejala khas yang disebut sebagai sindroma disentri, yakni :
1. Sakit di perut yang sering disertai
dengan tenesmus,
2. Berak-berak, dan
3. Tinja mengandung darah dan lendir.
Disentri
Amoeba (amoebiasis) disebabkan oleh parasit protozoa yang dikenal dengan
nama Entamoeba histolytica. Amuba bisa eksis untuk jangka waktu yang lama di
usus besar (kolon). Pada sebagian besar kasus, amoebiasis tidak menimbulkan
gejala (hanya sekitar 10% dari individu yang terinfeksi). Hal ini jarang
kecuali di zona tropis dunia, di mana penyakit ini sangat lazim. Orang dapat
terinfeksi setelah menelan kotoran yang mengandung parasit kemudian di
ekskresikan seseorang.
Pada kasus khusus, pasien disentri juga mengalami intoleransi laktosa
dimana enzim lactase untuk mencerna laktosa sedikit atau kurang banyak
diproduksi oleh tubuh selama beberapa tahun. Pada umumnya, gejala-gejala
disentri adalah
a. Sakit dan
nyeri pada bagian perut
b. Demam dan
tubuh menggigil
c. Mual dan
muntah-muntah
d. Diare dengan
tinja berlendir bercampur dengan darah
e. Nyeri ketika
duduk dan buang air besar
f. Lemah,
letih, lesu dan mengalami sembelit
B.
Saran
Untuk
menghindari penyakit yang menular maupun tidak menular, baik disentri maupun
yang lainnya maka diharapkan agar menjaga kesehatan dengan menerapkan PHBS
dalam kehidupan sehari-hari. Dan untuk mengindari dari penyakit disentri atau
sejenisnya maka sebaiknya diperhatikan jarak antara sumur dengan jambannya,
agar air sumur tidak tercemar dengan bakteri-bakteri yang ada pada tinja.